Analisis Semiotika dan Naratif dalam Film Istirahatlah Kata-Kata Karya Yosep Anggi Neon

  • sulaiha samoh Pendidikan Bahasa Indonesia, UNSOED
  • Memet Sudaryanto Universitas Jenderal Soedirman
Keywords: film, semiotika, naratif, politik, Indonesia

Abstract

Penelitian ini menganalisis penggunaan elemen semiotika dan naratif dalam film Istirahatlah Kata-Kata karya Yosep Anggi Noen. Film ini mengisahkan perjuangan Wiji Thukul melawan rezim Orde Baru dengan menggunakan simbolisme visual dan struktur naratif non-linear. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan fokus pada analisis tanda-tanda visual dan struktur cerita. Hasil analisis menunjukkan bahwa film ini berhasil menyampaikan pesan politis dan humanis melalui pendekatan semiotika sosial oleh Paul Cobley (2015), yang menekankan pentingnya konteks sosial dan budaya dalam analisis tanda-tanda dan simbol. Sementara itu, analisis naratif menggunakan teori naratif Ryan (2014) dan Herman (2018), yang menekankan pentingnya struktur cerita dalam membentuk pemahaman penonton. Penelitian ini menemukan bahwa film Istirahatlah Kata-Kata menggunakan simbolisme visual dan struktur naratif non-linear secara efektif untuk menyampaikan pesan politis dan humanis. Simbol seperti bayangan dan bunga kertas digunakan untuk menggambarkan ketakutan, penindasan, harapan, dan perlawanan. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman tentang kekuatan film sebagai medium komunikasi sosial dan politik.

References

Cobley, P. (Ed.). (2015). The Routledge companion to semiotics (p. 29). London: Routledge.

Noen, Y. A. (2016). Istirahatlah Kata-Kata [Film]. Kawan-Kawan Film.

Todorov, T., & Weinstein, A. (1969, October). Structural analysis of narrative. In NOVEL: A forum on fiction (Vol. 3, No. 1, pp. 70-76). Duke University Press.

Published
2025-06-08