\Analisis Makna Leksikal dan Makna Kultural Sesajen dalam Tradisi Mimiti Tandur di Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas: Kajian Etnolinguistik

  • Sefi Lufita Sari Universitas Jenderal Soedirman
  • Aditya Dimas Rahmawan Universitas Jenderal Soedirman
  • Shinta Nur Hastuti Universitas Jenderal Soedirman
  • Musyaffa Daffa Ramadhana Universitas Jenderal Soedirman
  • Ilyas Muzakki Universitas Jenderal Soedirman
  • Gita Anggria Resticka Universitas Jenderal Soedirman
  • Farida Nuryantiningsih Universitas Jenderal Soedirman
Keywords: sesajen, makna leksikal, makna kultural

Abstract

Penelitian ini mengkaji makna leksikal dan kultural dari sesajen dalam Tradisi Mimiti Tandur di Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas. Tradisi Mimiti Tandur merupakan ritual yang dilakukan oleh masyarakat Jawa sebelum panen padi yang bertujuan untuk menghormati Dewi Sri sebagai Dewi Padi dan Kesuburan, serta memohon berkah bagi hasil panen yang melimpah. Kajian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik untuk menganalisis hubungan antara bahasa dan budaya dalam konteks tradisi ini. Data dikumpulkan melalui metode simak bebas libat cakap dan dianalisis dengan teknik analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sesajen dalam Tradisi Mimiti Tandur memiliki makna leksikal dan kultural yang mendalam. Misalnya, padi secara leksikal berarti tanaman penghasil beras, namun secara kultural dipandang sebagai perwujudan Dewi Sri. Bubur merah dan putih melambangkan keberanian dan kesucian, sementara ketupat dan lepet sebagai simbol keselamatan dan kebersamaan. Telur dan kelapa muda melambangkan kesuburan, dan pisang raja sebagai simbol tangan Dewi Sri. Buah-buahan dalam sesajen juga melambangkan otot Dewi Sri yang menandakan kesuburan dan keberkahan. Penelitian ini mempertegas pentingnya tradisi lokal dalam menjaga identitas budaya dan nilai-nilai spiritual masyarakat setempat.

References

Afriyanto, A. (2013). Wiwit, Sebuah Tradisi Menjelang Panen Padi. Yogyakarta: Universitas Widya Mataram Yogyakarta.

Agdona, B. V. (2018). Bahasa dan budaya Jawa terkait tradisi wiwit sawah di Desa Musuk Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen (kajian etnolinguistik). (Skripsi, Universitas Sebelas Maret)

Chaer, A. (1994). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Duranti, A. (1997). Linguistic Anthro-pology. Cambridge: Cambridge University Press.

Endraswara, S. (2016). Falsafah Hidup Jawa Menggali Mutiara Kebijakan dari Intisari Filsafat Kejawen. Yogyakarta: Cakrawala.

Kamsiadi, F. B., Wibisono, B., & Subaharianto, A. (2013). Istilah-istilah yang Digunakan pada Acara Ritual Petik Pari oleh Masyarakat Jawa di Desa Sumberpucung Kabupaten Malang (Kajian Etnolinguistik). Publika Budaya 1(1), 63-78.

Koentjaraningrat. (2002). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (cetakan kesembilan belas). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mahsun, M. (2017). Metode Penelitian Bahasa. Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya. Rajawali Press.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook. Sage.

Published
2025-06-08