Akuisisi Fonologi Anak Usia 4 Tahun: Kajian Psikolinguistik

  • Melisa Universitas Jenderal Soedirman
  • Ana Agustina
  • Rani Dwi Purwati
  • Mega Nur Isnaena
  • Liyana Hanani Taqiyyah
  • Octaria Putri Nurharyani
  • Ika Oktaviana
Keywords: psikolinguistik, anak usia 4 tahun, akuisisi fonologi

Abstract

Setiap anak yang lahir dibekali dengan sebuah alat yang dinamakan Piranti Pemerolehan Bahasa. Dengan sistem kognitif ini, bahasa pada seorang anak dapat berkembang secara sendirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendefinisikan akuisisi fonologi yang muncul dalam memproduksi bahasa anak usia 4 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi dengan teknik observasional dan natural. Analisis data dilakukan dengan metode padan fonetis artikulatoris dan disajikan secara informal dan formal dengan menggunakan deskripsi kata-kata disertai tabel data. Pada hasil penelitian ini, ditemukan bahwa R belum mampu mengucapkan fonem bunyi trill /r/, bunyi nasal doroso-velar /ng/ /ny/, bunyi plosif dorso-velar /k/, bunyi nasal apiko-dental /n/, bunyi lateral apiko-palatal, bunyi plosif bilabial /b/ /m/, bunyi frikatif apiko-alveolar /s/, dan bunyi afrikatif lamino-palatal /j/ yang di dominasi sebagai fonem awal kata yang diucapkan.

References

Aprilia, F. (2021). Akuisisi fonologi anak usia 20 bulan dalam konteks percakapan sehari-hari: Sebuah tinjauan psikolinguistik. Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 17(2), 247-254.

Bawamenewi, A. (2020). Pemerolehan Bahasa Anak Usia Tiga Tahun Pada Tataran Fonologi: Analisis Psikolinguistik. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP), 3(1), 145-154.

Dardjowijoyo, S. (2012). Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Sundayra, L. (2017). Proses akuisisi bahasa pada anak: Kajian teoretis mutakhir. Kibas Cenderawasih, 14(2), 169-178.

Triadi, R. B. (2018). Studi kasus akuisisi bahasa pada anak usia 4 tahun (Kajian Psikolinguistik). Jurnal Sasindo UNPAM, 4.

Published
2025-06-08