Peran Guru dalam Menangani Siswa Berkebutuhan Khusus di Kelas IV SD Negeri Watujaran
Abstract
Manusia merupakan makhluk hidup yang diciptakan paling sempurna di antara jenis makhluk hidup yang lainnya. Tidak sedikit kita menjumpai manusia yang memiliki kebutuhan khusus atau yang sering kita sebut dengan cacat atau disabilitas. Manusia yang memiliki keterbatasan juga harus dipenuhi kebutuhannya, salah satunya kebutuhan dalam hal pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam menangani siswa berkebutuhan khusus di jenjang sekolah dasar. Metode yang digunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan observasi dan wawancara. Teknik analisis menggunakan model Milles dan Huberman yeng terdiri dari tahap reduksi, tahap kondensasi, tahap penyajian, dan tahap penarikan kesimpulan. Validitas data didapatkan dari teknik triangulasi berdasarkan teori, metode, dan sumber data. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa peran guru dalam menangani siswa berkebutuhan khusus adalah sebagai fasilitator, inspirator, dan motivator.
References
Abdullah, N. (2013). Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus. Magistra, 25(86), 1–10.
Asmawi, Syafei, & Yamin, M. (2019). Pendidikan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 3, 50–55.
Dermawan, O. (2018). Strategi Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(2), 886–897.
Rasyada, Aulia, Rossianna Zulfah, Uswatun Hasanah. (2022). Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus di SDLBN 1 Amuntai. Journal Islamic. Education, 1(1), 1-8.
Dwi Puspitasari, Y., & Miftakhul Ulum, W. (2020). Studi Kepustakaan Siswa Hiperaktif dalam Pembelajaran di Sekolah. Jurnal Didika: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar, 6(2), 304–313.
Haderani, H. (2018). Tinjauan Filosofis tentang Fungsi Pendidikan dalam Hidup Manusia. Jurnal Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1), 41–49.
Hermanto SP. (2008). Kemampuan Guru Dalam Melakukan Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusi. Dinamika Pendidikan, 15(1), 1–13.
Hidayat. (2019). Pengenalan Ciri Anak Pengidap Disleksia. PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7(2), 21–32.
Jariono, G., Nurhidayat, Sudarmanto, E., Kurniawan, A. T., Triadi, C., & Anisa, M. N. (2021). Pendampingan dan pelatihan Peran Guru dalam Mengurangi Perilaku Hiperaktif Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri Sukoharjo. Panrannuangku Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 37–43.
Kepala, P., Dalam, S., Program, M., Ammelia, D., Primasari, G., Maryani, S., Khobir, K., & Yusuf, M. (2019). (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan) P-ISSN: 2548-7094 E-ISSN 2614-8021. 4(2).
Moha/, D. S. & M. I. (2015). Definisi Penelitian Kualitatif Penelitian. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Oktaviani, E. D. (2020). Peranan Guru Dalam Pendidikan Inklusif Untuk Pencapaian Program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). Jurnal Komunikasi Pendidikan, 4(1), 55.
Rapisa, D. R. (2018). Kemampuan Guru Dalam Melakukan Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus. Pedagogia, 16(1), 16.
Rumia, M., Simorangkir, R., & Lumbantoruan, J. H. (2021). Aksesibilitas Anak Berkebutuhan Khusus di Era Pendidikan 4.0. Jurnal Dinamika Pendidikan, 14(1), 204–213.
Udhiyanasari, K. Y. (2019). Sikap Guru terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi. Journal of Education and Instruction (JOEAI), 2(1), 15–24.
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Kolaborasi Akademik Dosen-Mahasiswa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.