Toponimi Penamaan Dukuh di Desa Ampelsari dan Desa Tlagawera Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara

  • Alma Nurfianti Alma Nurfianti Universitas Jenderal Soedirman
  • Farida Nuryantiningsih Universitas Jenderal Soedirman
  • Erwita Nurdiyanto Universitas Jenderal Soedirman
Keywords: toponimi, penamaan, semantik, dukuh, desa

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, makna, dan latar belakang toponimi penamaan dukuh yang ada di Desa Ampelsari dan Desa Tlagawera Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara dengan menggunakan teori semantik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa nama-nama dukuh yang ada di Desa Ampelsari dan Desa Tlagawera yang berjumlah 26 data. Sementara itu, metode yang digunakan adalah metode cakap dengan teknik dasar pancing dan teknik lanjutan berupa teknik cakap bertemu muka. Metode tersebut digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara bercakap-cakap langsung atau melakukan wawancara dengan narasumber terkait. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa terdapat empat bentuk penamaan dukuh di Desa Ampelsari dan Desa Tlagawera yaitu bentuk kata tunggal, kata kompleks, kata majemuk, dan frasa endosentrik atributif. Selanjutnya, terdapat enam jenis-jenis makna yang ditemukan, meliputi makna leksikal, makna gramatikal, makna referensial, makna nonreferensial, makna kiasan, dan makna konseptual. Ditemukan enam sebab-sebab yang menjadi latar belakang penamaan dukuh di kedua desa tersebut meliputi penyebutan bagian, penyebutan sifat khas, penemu dan pembuat, tempat asal, keserupaan, dan pemendekan. Sementara itu, toponimi yang ditemukan dapan dikategorikan menjadi tiga aspek yaitu aspek perwujudan, aspek kemasyarakatan, dan aspek kebudayaan.

References

Chaer, A. (2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. PT Rineka Cipta.
Hidayah, N. (2019). Toponimi Nama Pantai di Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional Linguistik Dan Sastra (SEMANTIKS) 2019, 313–322. https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks/article/view/39414
KBBI Daring. (2022). https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Muhidin, R., & Wardarita, R. (2021). Pemberian Nama Desa Di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan Dalam Kajian Toponimi Daratan. Kebudayaan, 16(1), 55–70. https://doi.org/10.24832/jk.v16i1.448
Nusarini, & Marwati, L. S. (2014). Proses Penamaan Desa di Kabupaten Sleman : Tinjauan Semantis. Literasi, 4(2), 207–214.
Pradayani, Kadek Endina, D. (2023). Toponimi Nama-Nama Tempat di Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan Kabupaten Badung Bali. Journal of Arts and Humanities, 27(5), 5. http://theartsjournal.org/index.php/site/article/view/478/270
Purwandi. (2009). Kamus Jawa-Indonesia, Indonesia-Jawa (5th ed.). Bina Media.
Resticka, Gita Anggria dan Marahayu, N. M. (2019). Optimasilasi Toponimi Kecamtan di Kabupaten Banyumas Guna Penguatan Identitas Budaya Masyarakat Banyumas ”. 6(November).
Septiani, Y., Itaristanti, I., & Mulyaningsih, I. (2020). Toponimi Desa-Desa di Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 7(1), 58. https://doi.org/10.33603/deiksis.v7i1.2219
Zaim, M. (2018). Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural. In Ermanto (Ed.), FBS UNP Press Padang (Vol. 14). Sukabina Press Padang. http://repository.unp.ac.id/id/eprint/1830
Published
2024-02-11