Budaya Malu (Haji no Bunka) dalam Film Eien no Zero (永遠の0) (2013) Karya Takashi Yamazaki: Kajian Antropologi Sastra

  • Muhammad Faaiq Abdullah Universitas Jenderal Soedirman
  • Yusida Lusiana Universitas Jenderal Soedirman
  • Muammar Kadafi Universitas Jenderal Soedirman
Keywords: antropologi sastra, budaya malu, Eien no Zero, representasi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis budaya malu (haji no bunka) yang dimiliki oleh Bangsa Jepang, melalui karya sastra berbentuk film berjudul Eien no Zero (2013) oleh Takashi Yamazaki dalam kajian antropologi sastra, dengan fokus antropologi teks sastra. Teori yang digunakan adalah teori representasi dan reflektifitas budaya Endraswara, serta Melihat 5 konsep malu sebagai acuan untuk mencari bentuk representasi budaya malu. 5 konsep tersebut ialah (shame) Ruth Benedict (1982), (hajirai) Sakuta Keiichi (1986), (kouchi) dan (shichi) oleh Tadashi Inoue (1986), serta (status) Takie Sugiyama Lebra (1971). Penelitian ini berjenis kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menemukan dalam film Eien no Zero (2013) mengandung 13 data representasi budaya malu  Jepang, dengan sebaran, 7 data konsep Shame, 1 data konsep Hajirai, 2 data konsep Kouchi, 2 data konsep Shichi, dan 1 data konsep status. Simpulan dari penelitian ini adalah film sebagai karya sastra juga dapat digunakan untuk mempelajari budaya, dalam hal ini adalah budaya malu bangsa Jepang yang terdapat pada film Eien no Zero (2013), karakteristik penduduk Jepang yang merupakan kolektivis juga mendukung efektivitas budaya malu yang kemudian mempengaruhi pengarang dalam pembuatan karya sastranya. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca perihal budaya, khususnya budaya malu Jepang.

 

 

This study aimed to analyze the culture of shame (haji no bunka) owned by the Japanese, through a literary work in the form of a film entitled Eien no Zero (2013) by Takashi Yamazaki in the study of literary anthropology. It was focused on the anthropology of literary text. The theory used in this study was Endraswara's theory of representation and cultural reflexivity, as well as looking at 5 concepts of shame as a reference to find the form of cultural representation of shame. The 5 concepts were (1982) Ruth Benedict’s (shame), (1986) Sakuta Keiichi's (hajirai), (kouchi) and (shichi) by Tadashi Inoue (1986), and (status) by Takie Sugiyama Lebra (1971). This research was a qualitative type with a descriptive analysis method. The results of this study found that Eien no Zero (2013) film contained 13 data on the representation of the Japanese culture of shame, with a distribution of 7 data on the concept of shame, 1 data on hajirai, 2 data on kouchi, 2 data on shichi, and 1 data on status. This research concluded that films as literary works could also be used to study culture, in this case, the Japanese culture of shame found in Eien no Zero (2013) film, the characteristics of the Japanese population which was collectivist also support the effectiveness of the culture of shame which then influences the author in making his literary works. This research was expected to add insight to readers about culture, especially Japanese shame culture.

References

Benedict, Ruth. 1982. Pedang Samurai dan Bunga Seruni Pola-pola Kebudayaan Jepang. (Pamudji) Jakarta:Penerbit Sinar Harapan.
Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Antropologi Sastra. Yogyakarta:Penerbit Ombak.
Hofstede-Insights. Country Comparison, Japan. Daring (https://www.hofstede-insights.com/country-comparison/japan/, diakses pada 7 Oktober 2022)
KENT, Pauline. 1992. Shame as a Social Sanction in Japan: Shameful Behaviour as Perceived by the Voting Public. Kyoto:Japan Review.
Kosasih. 2019. Analisis Budaya Malu Orang Jepang Dahulu dan Sekarang. Bandung:TEXTURA.
Lusiana, Yusida. 2010. Konsep Malu dan Bersalah Orang Jepang : Sebuah Tinjauan Komunikasi Berperspektif Budaya. Purwokerto:Acta diurnA.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Sastra Sebagai Pemahaman Antarbudaya. Yogyakarta:Cakrawala Pendidikan.
Pauli. 2022. Etiket Naik Kereta di Jepang yang Wajib Diketahui (Informasi Terkini). Daring (https://www.fun-japan.jp/id/articles/12207, diakses pada 3 November 2021).
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratna. 2020. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: PUSTAKA BARU PRESS.
Published
2023-01-12