Penggunaan Bahasa Inggris oleh Instruktur Mancakrida di Palawi Risorsis

  • Akhsin Rakhmah Universitas Jenderal Soedirman
  • Indah Puspitasari Universitas Jenderal Soedirman
  • Gigih Ariastuti Purwandari Universitas Jenderal Soedirman
Keywords: Bahasa Inggris, instruktur outbound, mancakrida

Abstract

Mancakrida merupakan kegiatan dengan fasilitas alam terbuka yang mengandung unsur edukatif yang dipandu secara profesional oleh instruktur yang berpengalaman dibidangnya. Dalam tugasnya, instruktur mancakrida berperan dalam memberikan pelayanan terhadap klien, termasuk menyampaikan program mancakrida yang dibutuhkan oleh klien. Penggunaan bahasa Inggris dalam acara mancakrida dilaksanakan atas permintaan klien, serta sebagai upaya yang dilakukan Palawi Risorsis dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan memberikan pelayanan prima. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah observasi, studi pustaka, dokumentasi, dan wawancara. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan observasi langsung guna mengamati pelaksanaan acara mancakrida. Studi pustaka dan dokumentasi dilakukan untuk mengetahui penggunaan bahasa Inggris oleh instruktur mancakrida di Palawi Risorsis. Selanjutnya, wawancara dilakukan untuk mengetahui kendala yang dihadapi terhadap penggunaan kosakata bahasa Inggris serta untuk melengkapi data observasi, studi pustaka dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan bahasa Inggris oleh instruktur mancakrida di Palawi Risorsis yang diimplementasikan pada sambutan selamat datang, pemberian informasi, pemberian instruksi serta dalam bentuk kartu petunjuk, kartu kontrol, dan susunan acara. Sementara itu, terdapat tiga program mancakrida utama yang disediakan oleh Palawi Risorsis yaitu Kids Outbound, Fun Outbound/Gathering, dan Team Building Outbound. Beberapa kendala yang dialami oleh instruktur mancakrida dalam menggunakan Bahasa Inggris ialah keterbatasan kemampuan dalam berbahasa Inggris serta minimnya permintaan pasar akan penggunaan Bahasa Inggris dalam aktivitas mancakrida. Solusi dari kendala tersebut adalah dengan mengadakan pelatihan Bahasa Inggris secara konsisten serta menciptakan program-program mancakrida berbahasa Inggris yang menyenangkan dan mempromosikannya secara nasional maupun internasional.

 

 

Outbound is an activity with open natural facilities that contain elements of education that are guided professionally by experienced instructors in their fields. In their duties, outbound instructors play a role in providing services to clients, including delivering the outbound programs needed by clients. The use of English on the outbound events was carried out at the request of the clients, as well as an effort made by Palawi Risorsis in providing satisfaction to customers by providing excellent service. The methods used in this study were observation, literature study, documentation, and interviews. This study made direct observations to observe outbound events. A literature review and documentation were conducted to find out about the use of English by the outbound instructor at Palawi Risorsis. Furthermore, interviews were conducted to find out the obstacles faced by the outbound instructor in using English and to complete data observation, literature review, and documentation. The result of this research was the use of English by the outbound instructor at Palawi Risorsis implemented in a welcome speech, giving information, giving instruction, and also in the form of a clue card, control card, and rundown. On the other hand, there were three main outbound programs provided by Palawi Risorsis, namely Kids Outbound, Fun Outbound/Gathering, and Team Building Outbound. Some of the obstacles experienced by outbound instructors in using English were the limited ability in using English and the lack of market demand for using English in outbound activities. The solution to these obstacles is conducting English training consistently and creating fun English outbound programs and promoting them nationally and internationally.

References

Achmadi, Abu and Narbuko Cholid. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Al-saadi, N. (2015). Importance of English Language in the Development of Tourism. Academic Journal of Accounting and Economics Researches, 4(1), 33.
Apriyanto, A. A., Priyono, B., & Supriyono. (2013). Survei manajemen Wahana Outbound Di Pancasan Dream land Park Kabupaten Banyumas Tahun 2013. Semarang: UNNES.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Damayanti, Luh Sri. (2019). Peranan Keterampilan Bahasa Inggris dalam Industri Wisata. Journey: Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management, 2 [1]: 71-82.
Ferdhinawan, R. B., Susilo, H., & Ruhana, I. (2015). PENGARUH PELATIHAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN KERJA (Studi pada Karyawan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Kediri). Jurnal Administrasi Bisnis, 28(1), 71-78.
Hasibuan, Malayu. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Setyanto, Aji. (2012). Pentingnya Penguasaan Bahasa dan Kebudayaan Asing sebagai Pendukung Utama Sektor Pariwisata. Malang: Universitas Brawijaya.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutawijaya, Risang. (2008). Super Creative Games for Outbound Training. Yogyakarta: Cemerlang Publishing.
Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset.
Umar, Tatang. (2011). Pengaruh Outbound Training Terhadap Peningkatan Rasa Percaya Diri Kepemimpinan Dan Kerjasama Tim (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. Jurnal Ilmiah SPIRIT, Vol. 11.
Zahedpisheh, Nahid, Zulqarnain, Abu Bakar, Narges Saffari. (2017). English for Tourism and Hospitality Purposes (ETP), English Language Teaching: Canadian Center of Science and Education.
Published
2023-01-06