Kesantunan Berbahasa Tuturan Antar Tokoh Novel Merindu Baginda Nabi (2018) Karya Habiburrahman El Shirazy dan Relevansinya dengan Pembelajaran Novel Kelas XII di SMA
Abstract
Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan: (1) Maksim kesantunan berbahasa tuturan antar tokoh novel Merindu Baginda Nabi (2018); (2) Tingkatan kesantunan berbahasa tuturan antar tokoh novel Merindu Baginda Nabi (2018); (3) Bagaimana relevansinya dengan pembelajaran novel kelas XII di SMA. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa tuturan antar tokoh novel Merindu Baginda Nabi (2018) yang mengandung maksim kesantunan berbahasa dan tingkatan kesantunan berbahasa. Penelitian ini menggunakan metode simak dan catat. Analisis data menggunakan metode padan pragmatik Sudaryanto. Hasil penelitian jenis maksim kesantunan berbahasa ditemukan: 9 maksim kearifan, 2 maksim kedermawanan, 17 maksim pujian, 10 maksim kerendahan hati, 9 maksim kesepakatan, dan 1 maksim simpati. Tingkatan kesantunan berbahasa ditemukan: 38 sangat santun, 1 tidak santun, dan 2 sangat tidak santun. Relevansi penelitian yaitu dengan pembelajaran novel kelas XII di SMA.
The objectives of the research were to describe: (1) The maxim of politeness in spoken language between characters in the Merindu Baginda Nabi (2018) novel; (2) The level of politeness in spoken language between the characters in the Merindu Baginda Nabi (2018) novel; (3) How it is relevant to learning novels for class XII in high school. This research was in the form of a qualitative descriptive. The research data was in the form of speeches between characters in the Merindu Baginda Nabi (2018) novel which contained the maxim of politeness and the level of politeness in language. This study used a listening and note-taking method. Data analysis used Sudaryanto's pragmatic equivalent method. The results of this study found: 9 maxims of wisdom, 2 maxims of generosity, 17 maxims of praise, 10 maxims of humility, 9 maxims of agreement, and 1 maxim of sympathy. Language politeness levels were found: 38 were very polite, 1 wasn’t polite, and 2 were very impolite. The relevance of the research is by learning novels for class XII in high school.
References
Alfirani, S. R. (2018). Realisasi Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam Buku Ajar Bahasa Indonesia untuk Siswa SMP Kelas VII. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). KBBI Daring. Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan.
Budiwati, T. R. (2017). Kesantunan Berbahasa Mahasiswa dalam Berinteraksi dengan Dosen di Universitas Ahmad Dahlan : Analisis Pragmatik. The 5Th Urecol Proceeding, Februari, 558–571.
Chaer, A. (2010). Kesantunan Berbahasa. Rineka Cipta.
Devi, D. A. dkk. (2018). Multibahasa dalam Novel Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono. Prosiding SENABAHASA, 2, 2.
El Shirazy, H. (2018). Merindu Baginda Nabi. Republika.
Halawa, N., Erizal, G., & Syahrul, R. (2019). Kesantunan Berbahasa Indonesia dalam Tindak Tutur Melarang dan Mengkritik pada Tujuh Etnis. Lingua, 15(2), 195–205.
Hutagalung, H. (2021). Kesantunan Berbahasa dalam Diskusi dan Relevansinya pada Pembelajaran Bahasa Siswa SMA Negeri 1 Sibolga. Jurnal Akrab Juara, 6, 158.
Kunjana, R. (2005). Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Penerbit Erlangga.
Kusinwati. (2020). Mengenal Karya Sastra Lama Indonesia. Alprin.
Leech, G. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Pres).
Lubis, F. W. (2020). Analisis Androgini pada Novel “Amelia” Karya Tere Liye. Jurnal Serunai Bahasa Indonesia, 17(1), 3.
Marissa, Sudjianto, & Fitriana, R. (2019). Analisis Bentuk-Bentuk Pelanggaran Maksim Percakapan pada Manga Crayon Shinchan Volume 01 Karya Yoshito Usui. Jurnal Studi Jepang, 1(2), 1–10.
Mazulfah. (2019). The Future and Challenge of Pragmatics in English Language Teaching. Journal of Pragmatics Research, 1(2), 156. https://doi.org/10.18326/jopr.v1i2.156-165
Palupi, M. T., & Nafisah, E. (2019). Kesantunan Berbahasa di Media Sosial Online: Tinjauan Deskriptif pada Komentar Berita Politik di Facebook. Jurnal Skripta, 5(1), 26. https://doi.org/10.31316/skripta.v5i1.125
Pranowo. (2012). Berbahasa Secara Santun. Pustaka Pelajar.
Putri, S. C. (2018). Penyimpangan Maksim Kesantunan pada Film Kartun Spongebob Squarepants Karya Stephen Hillenburg (Kajian Pragmatik). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 216–245. https://doi.org/10.21009/aksis.020206
Rama, E. N. (2017). Analisis Kesantunan Berbahasa dalam Wacana Humor di Internet (Tinjauan Pragmatik). Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(2), 18.
Rosyidah, E. H. (2017). Kesantunan Berbahasa dalam Kumpulan Cerpen ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali Karya Helvy Tiana Rosa dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. In Perpustakaan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Saifudin, A. (2018). Konteks dalam Studi Pragmatik Linguistik. LITE Jurnal Bahasa, Sastra Dan Budaya, 14(2), 111.
Sholiha, M., Suprani, & Dase, E. J. (2019). Bentuk Campur Kode dalam Novel Merindu Baginda Nabi Karya Habiburrahman El Shirazy. Jurnal Membaca, 4(November), 95–106.
Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistik (pp. 7–241). Sanata Dharma University Press.
Suryaman, M., Suherli, & Rapi, M. (2018). Bahasa Indonesia. In Bahasa Indonesia (p. 118). Masmedia Buana Pustaka.
Wekke, I. S. dkk. (2019). Studi Naskah Bahasa Arab: Teori, Konstruksi, dan Praktik. In Studi Naskah Bahasa Arab: Teori, Konstruksi, dan Praktik (Issue November 2019, pp. 1–284).
Wulansafitri, I., & Syaifudin, A. (2020). Kesantunan Berbahasa dalam Tuturan Film My Stupid Boss 1. Jurnal Sastra Indonesia, 9(1), 21–27.
Yuliantoro, A. (2020). Analisis Pragmatik. UNWIDHA Press
Zamzani, D. (2011). Pengembangan Alat Ukur Kesantunan Berbahasa dalam Interaksi Sosial Bersemuka. Litera, 148, 42–43.
Copyright (c) 2023 Seminar Nasional Kolaborasi Akademik Dosen-Mahasiswa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
