Principles of Antonymous Lexemic Combination in Indonesian
Abstract
Artikel ini berkenaan dengan kombinasi leksem yang memiliki makna berlawanan. Dengan menggunakan data yang dikumpulkan secara introspektif yang kegramatikalan dan keberterimaannya diujikan terlebih dahulu dengan penutur asli yang lain, ditemukan bahwa penggabungan leksem-leksem dikendalikan oleh tiga prinsip utama, yakni prinsip formal, semantik, dan stilistik. Prinsip formal lebih jauh dapat dibedakan menjadi prinsip irama, fonologis, dan panjangnya satuan linguistik. Sementara, prinsip semantik dapat dibedakan menjadi prinsip kemarkahan, diametris, kronologis, kesamaan, idiomatik, dan gender. Prinsip-prinsip ini tampaknya bersifat hierarkhis, yang dominansinya belum dapat diungkapkan dalam penelitian ini. Oleh karenanya, penelitian yang lebih serius mengenai prinsip penggabungan ini perlu segera dilakukan.
This article deals with the Indonesian lexemic combination whose elements consist of lexemes having antonymous meanings. By using data collected introspectively whose grammaticality and acceptability are tested with other Indonesian native speakers, it is found that the combinations are governed by three main principles, i.e. formal, semantic, and stylistic principles. The formal principle can further be classified into rhyming, phonological, and length principle. While, the semantic principle can be differentiated into marked, diametric, chronological, equity, idiomatic, and gender principle. Those principles seem to be hierarchical whose dominance has not been revealed in this research. Therefore, more serious research concerning this matter is urgently needed.
References
Kridalaksana, H., L. R. Montolalu, F. Utoro Dewo, S. Elias, H. Sutami, M.H. Siswanto, S.E. Bala & S Jelalu. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia. Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kridalaksana, H. 1988. Beberapa Prinsip Penggabungan Leksem dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Kreidler, Ch.W. 1998. Introducing English Semantics. London: Routledge.
Leech, G.N. 1993. Principles of Pragmatics. Longman.
Ramlan, M. 1981. Sintaksis: Yogyakarta: UB Karyono
Samsuri. 1978. Analisa Bahasa. Jakarta: Airlangga.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Verhaar, J.W.M. 1996. Asas-asas Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wijana, I D. P. 2010. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wijana, I D.P. 2016. Metode Linguistik: Identifikasi Satuan-satuan Lingual. Yogyakarta: A Com Press.
Wijana, I D.P. 2021. “Semantic Relations of Animal Names Noun Phrase elements In Indonesian”. Linguistic Issues: Compilation of Working Papers. Yogyakarta: TS Publisher.
Wijana, I D.P. 2022. Morfologi. Yogyakarta: Cakra Media Utama.
Copyright (c) 2022 Seminar Nasional Kolaborasi Akademik Dosen-Mahasiswa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.