Analisis Lima Kode Barthes dalam Cerpen “Gubrak!” (2011) Karya Seno Gumira Ajidarma: Kajian Semiotika Roland Barthes
Abstract
Karya sastra merupakan suatu hasil sastra, ciptaan baik berupa puisi, prosa, maupun lakon (drama). Karya sastra lahir sebagai perwujudan atau penggambaran kehidupan yang dituangkan melalui media tulisan. Oleh karena itu, erat hubungannya antara sastra dengan kehidupan. Melalui sastra, pembaca dapat mengungkapkan makna dibalik suatu karya pengarang. Penelitian ini akan meneliti cerpen yang berjudul “Gubrak!” karya Seno Gumira Ajidarma. Cerpen “Gubrak!” menceritakan sebuah kisah tentang kecantikan yang ternyata meninggalkan lukanya sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna per kalimat (perleksia) dan analisis lima kode Barthes yang terdapat dalam cerpen “Gubrak!” dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif serta pendekatan semiotika dengan teori semiotika lima kode Roland Barthes yang terdiri dari kode hermeneutika, kode semik, kode simbolik, kode aksi, dan kode referensial. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya 53 leksia yang masing-masing memiliki makna, diantaranya 9 kode hermeneutik, 29 kode semik, 5 kode aksi, 3 kode referensial, dan 8 kode simbolik. Melalui analisis tersebut dapat ditarik makna dan pesan bahwa milikilah secukupnya karena apapun yang berlebihan itu tidak baik. Penelitian ini akan melakukan analisis terhadap tanda yang tersembunyi pada tiap kata atau kalimat dalam cerpen tersebut. Semiotika Barthes digunakan untuk mengetahui makna yang terkandung dalam cerpen tersebut sehingga menarik untuk dikaji menggunakan pendekatan lima kode Barthes.
Literary works are literary results, creations in the form of poems, prose, and plays (drama). Literary works are born as embodiments or depictions of life poured through the medium of writing. Therefore, it is closely related between literature and life. Through literature, the reader can express the meaning behind the work of the author. This research would examine a short story entitled "Gubrak!" by Seno Gumira Ajidarma. "Gubrak!" short story tells about a beauty that actually creates its own wounds. The purpose of this study was to describe the meaning of multiplication (perlexia) and the analysis of the five Barthes codes contained in the short story "Gubrak!" using Roland Barthes's theory of semiotics. The methods used in this study were qualitative descriptive methods as well as semiotic approaches with Roland Barthes' five-code semiotic theory consisting of hermeneutic codes, semic codes, symbolic codes, action codes, and referential codes. The result of this study was the discovery of 53 lexicons, each of which has a meaning, including 9 hermeneutic codes, 29 semic codes, 5 action codes, 3 referential codes, and 8 symbolic codes. Through this analysis, the meaning and message could be drawn that you have enough because anything excessive is not good. This research would analyze the hidden signs in each word or sentence in the short story. Barthes semiotics was used to find out the meaning contained in the short story so it is interesting to study using the Barthes five-code approach.
References
Kurniawan. 2001. Semiologi Roland Barthes. Magelang : Penerbit Yayasan Indonesiatera.
Lantowa, Jafar, dkk. 2017. Semiotika Teori, Metode, dan Penerapannya dalam Penelitian Sastra. Yogyakarta : Penerbit Deepublish.
Santosa, Puji. 2021. Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra. Bandung : Penerbit Angkasa.
Agustina, Lili. 2017. “Analisis Semiotik dalam Kumpulan Cerpen Air Mata Ibuku Dalam Semangkuk Sup Ayam”. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Volume 2 Nomor 1 : 54-63.
Diana, Ani. 2016. “Kajian Semiotik Pada Kumpulan Cerpen Sekuntum Mawar Di Depan Pintu Karya M. Arman A.Z”. Jurnal Pesona, Volume 2 Nomor 1 : 117-124.
Sari, Innes Amilia, dkk. 2020. “Pendidikan Karakter dalam Kumpulan Cerpen Transit karya Seno Gumira Ajidarma dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya, Volume 1 Nomor 2 : 188-208.
Widyatwati, Ken. 2015. “Cerpen Faruk “Bus Kota” Dalam Semiotik Roland Barthes”. Humanika, Volume 22 Nomor 2 : 58-64.
Nurwana. 2021. “Sistem Kode Roland Barthes dalam Novel Silariang Karya Oka Aurora (Pendekatan Semiotika)”. Jurnal Idiomatik, Volume 4 Nomor 1 : 10-15.
Faiz, Moh. 2019. “Bentuk-Bentuk Kekerasan dalam Novel DIlan 1990 Karya Pidi Baiq (Pendekatan Semiotika Roland Barthes). NOSI, Volume 7 Nomor 1 : 65-71.
Aritonang, David Ardhy dan Yohannes Don Bosco Doho. 2019. “Analisis Semiotika Roland Barthes Terhadap Lirik Lagu Band Noah “Puisi Adinda”. Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis, Volume 4 Nomor 2 : 77-102.
Copyright (c) 2022 Seminar Nasional Kolaborasi Akademik Dosen-Mahasiswa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.