Toleransi dalam Novel Lengking Burung Kasuari (2017) Karya Nunuk Y Kusmiana: Kajian Semiotika Pierce
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah toleransi dalam novel Lengking Burung Kasuari (2017) karya Nunuk Y. Kusmiana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce dan hanya menggunakan indeks sebagai dasar analisis. Hubungan kausal dalam prinsip indeks digunakan sebagai cara untuk menelaah tanda-tanda bahasa dalam teks yang berkaitan dengan toleransi. Toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan individu maupun kelompok, yang berasal dari suku, agama, dan ras berbeda sekalipun. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa indeks toleransi dalam novel, meliputi (1) cantik bagai bidadari, (2) bukan daging babi, (3) perayaan Natal, (4) azan, (5) frasa “pulang, ah”, (6) reaksi tanpa perlawanan terhadap wacana ‘orang berambut lurus’, dan (7) ucapan “selamat tahun baru”. Indeks tersebut menggambarkan toleransi terhadap keberagaman sosial budaya, berupa penghormatan perbedaan fisik, penghormatan keyakinan dan praktik keagamaan, penghormatan antar individu berdasarkan standar moral, kesadaran hidup rukun, dan sikap menjaga persatuan dan kesatuan antara masyarakat pendatang dan orang Papua. Hasil penelitian tersebut menjelaskan pentingnya toleransi bagi persatuan Indonesia. Terlebih, Indonesia adalah negara multikultural dengan keberagaman suku, agama, ras, dan budaya yang berpotensi menimbulkan perpecahan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi pembaca tentang toleransi, bukan hanya teori, tetapi juga prakteknya di masyarakat.
References
Baihaqi, M. (2020). Kajian Awal tentang Pendatang dalam Transformasi Konflik di Papua. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 7(2), 124-138.
Berger, A. A. (2010). Semiotika: Tanda-Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. (M. D. Marianto, Penerj.) Yogyakarta: Tiara Wacana.
Burhani, H., Awaludin, A., Haryadi, D., & Sila, M. A. (2020). Potret Kerukunan Masyarakat Indonesia 2020: Tantangan dan Solusi. Kementerian Agama RI. Jakarta: Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
Forst, R. (2013). Toleration in Conflict Past and Present. New York: Cambridge University Press.
Indonesia. (1965, Januari 27). Penetapan Presiden Indonesia Nomor 1/PNPS Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama. Jakarta: Kementerian Agama RI. Diambil kembali dari http://riau.kemenag.go.id/file/dokumen/UU1PNPS65.pdf
Kompas.com. (2019, Desember). Kaleidoskop 2019: Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya. Dipetik Juni 13, 2022, dari regional.kompas.com: https://regional.kompas.com/read/2019/12/30/07000031/kaleidoskop-2019--kerusuhan-di-papua-buntut-kasus-rasial-dan-hoaks?page=all
Kusmiana, N. Y. (2017). Lengking Burung Kasuari. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Liputan6.com. (2000, November 6). Warga Wamena Masih Trauma. Dipetik Juli 2022, dari https://www.liputan6.com/news/read/3295/warga-wamena-masih-trauma
Moleong, L. J. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Noor, R. (2004). Pengkajian Sastra. Semarang: Fasindo: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Rahardjo, T. (2005, Mei). Kebijakan Pemerintah Tentang Etnis China. Dialogue JIAKP, 2(2), 780-802.
Santosa, P. (2013). Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra. Bandung: CV Angkasa.
Sugiyono. (2015). Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: CV Alfabeta.
Wellek, R., & Warren, A. (2014). Teori Kesusastraan. (M. Budianta, Penerj.) Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Copyright (c) 2022 Seminar Nasional Kolaborasi Akademik Dosen-Mahasiswa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.