Tanggapan Penonton sekaligus Pembaca terhadap Ekranisasi Novel ke Film Rembulan Tenggelam di Wajahmu (2019)
Abstract
Film hasil adaptasi novel mendapatkan perilaku dibanding-bandingkan dengan novel yang diadaptasi. Ekranisasi menghubungkan keduanya bahwa hakikat dari novel maupun film berdasarkan fungsi dengan medianya masing-masing merupakan dua bentuk karya yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi yang terjadi dalam proses ekranisasi novel ke bentuk film Rembulan Tenggelam di Wajahmu (2019). Penelitian berupa deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa penggalan kata, frasa, dan kalimat dalam novel dan kutipan dialog film serta daftar pertanyaan kuesioner. Metode pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Metode analisis isi menggunakan deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perubahan pada adegan selanjutnya dalam film karena adegan sebelumnya yang sudah berbeda. Ekranisasi memunculkan peristiwa baru yang tidak ada sebelumnya, peristiwa yang menjadi bertolak belakang, maupun perubahan kecil pada detail peristiwa tanpa mengubah inti cerita peristiwa tersebut. Perubahan paling banyak terjadi berupa penciutan sebab, tidak semua yang terdapat dalam novel dapat ditayangkan karena keterbatasan durasi. Penambahan tidak banyak dilakukan sehingga cerita pada film tidak jauh berbeda seperti pada novel. Perubahan bervariasi banyak dilakukan untuk kepentingan visualisasi agar penonton dapat ikut menikmati secara nyata film yang ditayangkan melalui gerak adegan. Hasil kuesioner mengenai tanggapan pembaca novel sekaligus penonton film responden mengetahui perubahan yang terjadi pada alur, tokoh, dan latar. Analisis perubahan yang terjadi pada ekranisasi diuraikan dalam bentuk kutipan novel dan kutipan dialog serta gambar adegan film yang memperjelas perubahan pada ekranisasi dan penjabaran dari pengaruh perbedaan masing-masing bentuk ekranisasi. Tanggapan pembaca sekaligus penonton ditunjukkan melalui diagram dan uraian jawaban responden untuk mendapatkan pemahaman perubahan novel ke film melalui proses ekranisasi.
The film adaptation of the novel often gets compared to the adapted novel. Ecranisation connects the two in that the nature of novels and films based on function and their respective media are two different forms of work. This study aimed to describe the shrinking, addition, and various changes that occur in the process of the ecranisation of the novel into the film Rembulan Tenggelam di Wajahmu (2019). The research was qualitative and descriptive. Research data were in the form of fragments of words, phrases, and sentences in novels and film dialogue quotes. The method of data collection used the technique of listening and note-taking. The content analysis method used was comparative descriptive. The result of the research showed that there was a change in the next scene in the film because the previous scene was different. Ecranisation brought up new events that did not exist before, events that were contradictory, as well as minor changes to the details of events without changing the essence of the event in the story. Most of the changes occurred in the form of shrinking because not everything contained in the novel could be shown due to the limited duration. Additions were not done much so the story in the film was not much different from the novel. Many changes were made for the sake of visualization so that the audience could actually enjoy the film that was shown through the motion of the scene. The results of the questionnaire regarding the responses of novel readers as well as film audiences were respondents knew the changes that occur in the plot, characters, and setting. The analysis of changes that occurred in ecranisation was described in the form of novel quotes and dialogue quotes as well as pictures of scenes that clarify changes in ecranisation and the explanation of the different effects of each form of ecranisation. The responses of readers and viewers were shown through diagrams and descriptions of respondents' answers to get an understanding of the change from novel to film through the ecranisation process.
References
Damono, S. D. (2018). Alih Wahana. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Eneste, P. (1991). Novel dan Film. Yogyakarta: Kanisius.
Fitzgerald, A. (2020). 'The resonance of the music' in Resistance, Novel (Sheers, 2007) and Film (Gupta, 2011). Miranda, 1-18.
Inda, D. N. (2016). Adaptasi Novel Ronggeng Dukuh Paruk ke dalam Film Sang Penari: Sebuah Kajian Ekranisasi. Aksara, 25-38.
Isnaniah, S. (2021). Ekranisasi dalam Penelitian Sastra. Yogyakarta: Gerbang Media.
Liye, Tere. (2009). Rembulan Tenggelam di Wajahmu. Jakarta: Republika
Masdudin, I. (2011). Mengenal Dunia Film. Jakarta: Multi Kreasi Satudelapan.
Nurgiyantoro, B. (2002). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Puspitasari, W. N., & Ricahyono, S. (2019). Kajian Ekranisasi Novel Assalamualaikum Beijing Karya Asma Nadia dalam Bentuk Film Assalamualaikum Beijing Sutradara Guntur Soeharjanto. Linguista, 69-79.
Ratna, N. K. (2015). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudaryanto. (1993). Metode dan Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumaryanto. (2019). Karya Sastra Bentuk Prosa. Semarang: Mutiara Aksara.
Umaya, N. M., & Harjito. (2017). Penelitian Pembelajaran Sastra. Semarang: Universitas PGRI Semarang Press.
Warsiman. (2016). Membumikan Pembelajaran Sastra yang Humanis. Malang: Universitas Brawijaya Press.
Widagdo, M. B., & S. Gora, W. (2007). Bikin Film Indie itu Mudah! Yogyakarta: Andi.
Yanti, D. S. (2016). Ekranisasi Novel ke Bentuk Film 99 Cahaya di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.
Copyright (c) 2022 Seminar Nasional Kolaborasi Akademik Dosen-Mahasiswa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.