Nilai-nilai Pendidikan Karakter pada Novel Rindu (2014) Karya Tere Liye

  • admin admin
  • Ihda Putri Handayani Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
  • Uki Hares Yulianti Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
  • M. Riyanton Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
Keywords: karakter, nilai-nilai, novel, pendidikan, Tere Liye

Abstract

Penelitian ini mengkaji nilai-nilai pendidikan karakter dan unsur intrinsik. Penanaman nilai-nilai pendidikan karakter bukan hanya melalui lembaga pendidikan formal saja tetapi bisa melalui penghayatan karya sastra yang dapat mendidik, salah satunya adalah melalui novel. Pendidikan karakter memiliki tujuan untuk mengambangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter yang ada pada novel Rindu (2014) dan unsur pembangun terutama unsur intrinsik dalam novel ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif yaitu menggunakan kata-kata bukan angka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Nilai pendidikan karakter yang ada pada novel Rindu (2014) memuat 18 nilai pendidikan karakter yang dapat diambil contoh bagi para pembacanya karena mengandung banyak sekali amanat yang pantas untuk ditiru terutama nilai pendidikan karakter yang paling banyak ditemukan yaitu religius. 2) Adanya unsur pembangun terutama unsur intrinsik dalam novel ini. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu baca, catat, dan tulis.

 

 

Oral tradition is a tradition of speaking before humans invented writing. The speech is still carried out by the community until now even though humans are already familiar with writing and use modern technology. It shows that humans cannot be separated from the tradition of speaking even though they are familiar with modern technology. Oral traditions related to literature such as folklore, fairy tales, rhymes, folk songs, or folk expressions can be used as inspiration for compiling literary texts for literacy. The form of literary texts developed with the inspiration of oral tradition can be in the form of verbal texts such as poetry texts, drama texts, short stories texts, novels, comics and non-verbal such as in the form of audio, audio-visual, images, infographics, and films. Literary texts based on local wisdom in oral traditions can be developed into various forms and can be used in literacy. Strengthening literacy culture can be done with various skills such as reading, listening, observing, listening, writing, speaking. The existence of contextual literary texts according to the socio-cultural conditions of the people of an area certainly fosters a sense of love for the region, high curiosity so that it fosters interest in reading, knowing tourism potential, history, regional origins, folk songs, and folk expressions.

References

Astuti, J. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi Relevansinya Dengan Pendidikan islam
Binti, N.A. (2020). ... Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Sehidup Sesurga Denganmu Karya Asma Nadia Dan Relevansinya Dalam pendidikan
Dahlan, M.A, & Aisyah, S. (2019). Pendidikan karaker menurut Kemendikbud: Telaah Pemikir atas Kmendikbud. Jurnal Pendidikan, 6(2), 50-57.
Di, K., Tarra, T., & Rahim, D. (2016). Proram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 1(1), 1-9.
Gusnetti, S., & Isnanda, R. (2015). Struktur dan Nailai-Nilai Pendidikan dalam Cerita Rakyat Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Penelitian Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(2), 183-192.
Jati Khadiq Alfian. (2016). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Novel Haji Backpacker Karya Auk Irawan M.N. dan Skenario Pembelajarannya di Kleas XI SMA. Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Kesuma, Triatna, P. (2011). Pendidikan Karakter. Rosdakarya: Bandung.
Koswara, D., Permana, R., & Suherm, A. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Anak uha Karang Legok Pari Karya Hidayat Susanto. Lokabasa. 11(2), 127-135.
Luthfiyah, F. (2015). Metode Penelitian Kualitatif (Sistematika Penelitian Kualitatif). In Bandung: Rosda Karya. Alfabeta, Bandung.
Muhyidin, A. (2022). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel dan Kesesuaiannya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(1), 174-188.
Mukti, Andayani, Nugraheni, E. W. (2018). Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Rindu Karangan Tere Liye: Tinjauan Psikologi Karakter. AKSIS Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 246-274.
Nurrachman, I., Wikanengsih, & Reka Yudi Mahardika. (2022). Analisis Unsur Intrinsik Cerpen “Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi” Karya Seno Gumira Ajidarma. Parole, 3 (November), 859-870.
Putry, R. (2018). Nilai pendidikan karakter anak di sekolah. Internasional Journal of Child and ender Studies, 4(1), 39-54.
Ristiana, K.R., & Adeani, I. S. (2017). Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Sura Yang Tak Dirindukan 2 Karya Asma. Journal Literasi, 1(2), 49-56.
Sugiono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Bandung.
Sulastri, S., & Alimin, A. A. (2017). Nilai Pendidikan Karakter Kerja Keras dalam Novel 2 Karya Donny Shirgantoro. Jurnal Pendidikan Bahasa, 2(6) 156-168.
Susanti, M., Hamidin, & M, I. (2013). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Nazar-Nazar Jiwa Karya Budi Sulistyo En-Nafi’. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(2), 274-282.
Yulianingsih, Yuyun. (2018). Nilai Sosial dan Nilai Moral yang Terkandung dalam Novel Rindu Karya Tere Liye. Jurnal Diksatrasia, 2(2) 104-114.
Published
2022-11-25